Senin, 04 Juni 2012

Indonesia Presiden Ir. Soekarno



Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.


silsilah keluarga Soekarno
  
kata - kata Soekarno
  1. Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan mengguncang dunia. (Bung Karno).
  2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Disampaikan saat pidato Hari Pahlawan 10 Nopember 1961)
  3. Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)
  4. Dalam pidatoku, “Sekali Merdeka tetap Merdeka”! Kucetus semboyan:“Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta KEMERDEKAAN”.[Pidato HUT Proklamasi, 1946]
  5. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno).

Falsafah dan Dasar Negara (Pancasila)
01 juni 1945 Soekarno menyampaikan visi tentang falsafah dan dasar Negara yang kemudian dikenal sebagai hari lahir pancasila. Pada tanggal 18-25 april 1955 Soekarno membawa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferesi Asia Afrika di Bandung. 05 juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan berlakunya kembali UUD 1945. 30 september 1960 Soekarno mengingatkan pembebasan Irian Barat dan direalisasikan dengan Trikora. 14 Januari 1999 mendapat tanda penghargaan lencana tugas kencana, sebagian dari sederet gelar lainya, termasuk 27 gelar doctor kehormatan.


Pancasila Mewarnai Dunia
Pada pidato pertama kali Indonesia di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-6 November 1951, Menlu Ahmad Subarjo menggunakan kesempatan bersejarah itu untuk mengenalkan Pancasila sebagai pedoman filosofi kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan nasional Indonesia. Penjelasan tentang Pancasila kembali ditegaskan oleh Menlu Sunario pada Sidang Umum PBB ke-9 pada September 1954 dengan menawarkan Pancasila sebagai solusi damai bagi konflik ideologi di antara bangsa-bangsa di era Perang Dingin. Keberanian Indonesia dalam mengkampanyekan Pancasila terus disampaikan oleh Presiden Sukarno di muka SMU PBB ke-15 pada 30 September 1960 yang berjudul "To Build the World Anew". Dalam pidato legendaris itu, Bung Karno menyangkal pendapat seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel yang membagi dunia ke dalam dua poros ideologi: liberalisme vs komunisme.Selanjutnya Bung Karno katakan, 


Indonesia tidak dipimpin oleh kedua paham itu, tidak mengikuti konsep liberal ataupun komunis. ”Dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri, tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai, sesuatu yang jauh lebih cocok.” Lantas ia simpulkan, ”Sesuatu itu kami namakan Pancasila.”


Presiden Soekarno menyampaikan pidato legendaris di muka SMU PBB berjudul "To Build the World Anew" pada 30 September 1960

Satu persatu Bung Karno menguraikan sila Pancasila dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tampak di sana, betapapun rumusan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia, kandungan nilainya bisa diterima secara universal. Bahkan lebih jauh lagi, Bung Karno menyarankan agar Pancasila diadopsi ke dalam Deklarasi PBB untuk menguatkan organisasi PBB dan menghindari konflik ideologi yang menyita energi.

Pada SMU PBB ke-24 1 Oktober 1969, Menlu Adam Malik berpidato bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan kembali menegaskan keunggulan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan ideologi alternatif dunia.
Pancasila yang menginspirasi politik luar negeri bebas aktif sangat berperan melahirkan Konferensi Asia-Afrika (KAA), yang kemudian mendorong lahirnya Gerakan Non-Blok (GNB). KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 berhasil melahirkan Dasa Sila Bandung sebagai prinsip-prinsip dasar bagi penyelenggaraan hubungan dan kerja sama antara bangsa-bangsa Asia Afrika. Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. KAA dicatat dalam sejarah sebagai konferensi bangsa-bangsa kulit berwarna pertama hingga muncul istilah “Bandung adalah ibu kota Asia-Afrika.” Kesuksesan KAA tidak hanya tampak pada masa itu, tetapi juga terlihat pada masa sesudahnya, sehingga jiwa dan semangat Pancasila menjadi salah satu faktor penting yang menentukan jalannya sejarah dunia, termasuk pendirian GNB.
Bagi Indonesia, GNB yang bertujuan utama memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri dan tidak memihak pada pakta militer multilateral, merupakan manifestasi dari nilai-nilai Pancasila. Konferensi Tingkat Menteri GNB ke-16 di Bali Mei 2011 dihadiri oleh 118 perwakilan negara atau merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan bubarnya kekuatan militer-politik komunisme di Eropa Timur, menandakan bahwa Perang Dingin sebenarnya tidak dimenangkan oleh Blok Barat, tetapi oleh Gerakan Non-Blok yang diinspirasi oleh Pancasila. 

Kejayaan Angkatan Perang Indonesia Pada Masa Bung Karno
Angkatan perang laut, Indonesia pernah punya satu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia saat itu, buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Inilah KRI Irian, sebuah kapal perang yang memiliki bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Bandingkan dengan kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1.600 ton.
Untuk angkatan udara, angkatan perang Indonesia menjadi armada udara paling ditakuti di seluruh dunia. Indonesia dikabarkan memiliki ratusan pesawat tempur canggih, yaitu 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed, 30 pesawat MiG-15, 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17, dan 10 pesawat supersonic MiG-19.
Pesawat diatas adalah buatan ilmuwan Soviet, salah satu pesawat supersonic paling canggih jaman itu, bahkan mengalahkan pesawat tercanggih yang dipunyai AS; pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II, seperti P-51 Mustang.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, yang memiliki penembak peluru kendali, plus 2 kapal sebagai pasokan suku cadang. Kesemuanya pensiun begitu Soekarno jatuh, sedangkan satu buah dijadikan museum disurabaya.


Angkatan perang inilah, ditambah dengan para sukarelawan rakyat, berhasil mengepung dan membuat gemetar Malaysia selama “68 hari”, padahal Malaysia didukung sepenuhnya oleh pasukan Inggris, Selandia Baru dan Australia. Karena kuatnya gempuran Indonesia saat itu, Inggris harus mengirimkan sejumlah kapal perang, termasuk beberapa kapal induk, untuk mempertahankan Malaysia. Tidak hanya itu, Royal Air Force harus mengirim skuadron pesawat tempur dalam jumlah besar untuk mengatasi gempuran Angkatan Udara Republik Indonesia


Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).


Kalo sekarang SBY ke amrik diperlakukan kayak gini ga ya??


Ini semua berarti bahwa indonesia adalah salah satu negara yang disegani oleh dunia pada masa itu dan juga pemimpinya.

2 komentar:

  1. aku bangga memiliki pemimpin seperti bung karno.
    indonesia haus akan kepemimpinannya....
    rindu akan suaranya....
    setiap mendengar suaranya menggeletar badan......
    gustiawan...asahan sumatera utara

    BalasHapus
  2. Indonesia memang butuh pemimpin seperti soekarno,

    BalasHapus

 
;